Nageri Malalak yang berbukit-bukit dan mempunyai pemandangan yang permai rupanya sudah lama memiliki pasar. Dalam rubrik Minang Saisuak kali ini kami turunkan rekaman visual pembukaan Pasarloods di Malalak, District Boekit Tinggi (Fort de Kock) pada tahun 1925.
Sumber foto ini menyebutkan bahwa pembangunan Pasarloods Malalak ini diusahakan oleh Tuan Kontroleur H.R. Rookmaaker dengan Demang Bukittinggi. Berkat pembangunan pasar yang baru ini Malalak menerima pemasukan lebih kurang 1200 gulden per tahun, meningkat 100% dari tahun-tahun sebelum pasar ini dibangun. Selain membangun pasarloods itu, Pemerintah juga membangun dua kolam ikan untuk masyarakat. Dalam gambar yang lain dalam sumber ini diperlihatkan para pejabat yang meresmikan pasar ini sedang melepas anak-anak ikan ke dalam kolam tersebut.
Sumber foto ini menyebutkan bahwa pembangunan Pasarloods Malalak ini diusahakan oleh Tuan Kontroleur H.R. Rookmaaker dengan Demang Bukittinggi. Berkat pembangunan pasar yang baru ini Malalak menerima pemasukan lebih kurang 1200 gulden per tahun, meningkat 100% dari tahun-tahun sebelum pasar ini dibangun. Selain membangun pasarloods itu, Pemerintah juga membangun dua kolam ikan untuk masyarakat. Dalam gambar yang lain dalam sumber ini diperlihatkan para pejabat yang meresmikan pasar ini sedang melepas anak-anak ikan ke dalam kolam tersebut.
peresmian Pasarloods Malalak ini dihadiri oleh para pejabat kolonial dari Bukittinggi (antara lain Tuan Asisten Residen dan Militair Commandant) beserta nyonya-nyonya mereka. Pada kesempatan itu diadakan pesta keramaian. Anak-anak sekolah menunggu para pejabat itu dengan mengibar-ngibarkan bendera tiga corak. Dalam kesempatan itu Kepala Nagari Malalak Engku Chatib gelar Dt. Radja Lelo juga dianugerahi oleh Pemerintah bintang tembaga. Jadi, penganugerahan itu dirayakan sekaligus untuk meresmikan pembukaan pasar yang baru itu.
Rekaman foto ini menunjukkan sistem pembangunan terstruktur di zaman Belanda. Tuan-Tuan Controleur yang berada di level paling bawah sistem administrasi binnenlandsch bestuur (BB) Belanda, bekerjasama dengan elit-elit lokal dalam masyarakat, menyusun pembangunan untuk masyarakat awam. Kesadaran ini mungkin baru timbul setelah isu politik etis berhembus di akhir abad 19. Walau bagaimanapun, banyak pelajaran yang bisa kita peroleh dari kebijakan politik kolonial di zaman lampau.
Rekaman foto ini menunjukkan sistem pembangunan terstruktur di zaman Belanda. Tuan-Tuan Controleur yang berada di level paling bawah sistem administrasi binnenlandsch bestuur (BB) Belanda, bekerjasama dengan elit-elit lokal dalam masyarakat, menyusun pembangunan untuk masyarakat awam. Kesadaran ini mungkin baru timbul setelah isu politik etis berhembus di akhir abad 19. Walau bagaimanapun, banyak pelajaran yang bisa kita peroleh dari kebijakan politik kolonial di zaman lampau.
sumber:
Suryadi - Leiden, Belanda. (Sumber foto: Pandji Poestaka, No. 42, Tahoen III, 5 Juni 1925, hlm. 686-7) | Singgalang, Minggu, 23 Februari 2014
0 Response to "Minang Saisuak #152 - Pembukaan Pasar Baru Malalak (1925)"
Post a Comment