Tradisi menunaikan Rukun Islam ke-5, yaitu naik haji ke Mekah, sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan beragama kaum Muslim Indonesia dan Nusantara pada umumnya. Setiap tahun ribuan orang Indonesia pergi naik haji ke Tanah Suci Mekah memenuhi panggilan Tuhan. Ada yang mengmpulkan uang rupiah demi rupiah untuk dapat naik haji sekali saja seumur hidupnya, ada yang sudah berkali-kali naik haji seolah tak pernah merasa puas.
Tradisi ibadah haji di kalangan orang Indonesia sudah dimulai sejak berabad-abad lampau, ketika sarana transportasi laut masih menggunakan kapal layar. Sejauh yang diketahui, teks Nusantara paling tua yang memberi maklumat tentang tradisi ibadah haji adalahHikayat Hang Tuah (edisi tertua dari tahun 1641). Tradisi naik haji terus berlanjut sampai zaman sekarang di mana para calon haji telah menggunakan alat transportasi udara berupa pesawat terbang jumbo jet yang canggih dan menyenangkan.
Kali ini kami sajikan foto jemaah haji asal Alahan Panjang yang dibuat sekitar tahun 1887. Foto ukuran 16×11 cm. semula tercatat dari koleksi C. Snouck Hurgronje. Foto ini tampaknya diambil waktu Hurgronje berada di Mekah untuk persiapan penulisan bukunya, Mekka, yang terkenal itu.
Ratusan tulisandalam bentuk karya sastra (novel, cerpen, puisi), laporan jurnalistik, buku harian, dan lain sebagainyatentang ibadah haji itu telah ditulis oleh orang Indonesia. Kebanyakan tulisan dalam korpus ini membicarakan segi-segi positif dari ibadah haji yang di dalamnya dilukiskan aneka kebahagiaan dan rasa senang yang dirasakan oleh para penulis itu selama berada di Mekah. Walaupun demikian, beberapa teks mengkritisi tradisi ibadah haji: di dalamnya digambarkan hal-hal buruk yang dialami oleh jemaah haji Nusantara dan kebiasaan-kebiasaan buruk calon haji ataupun mereka yang sudah jadi haji. Tentang hal itu lihat antara lain artikel-artikel dalam buku Indonesia dan Haji suntingan Dick Douwes dan Nico Kaptein (1997).
Tradisi ibadah haji akan terus berlanjut. Sekarang paket-paket mengunjungi Mekah kadang sudah seperti paket wisata saja: Paket ONH Plus, Umroh murah, Pergi Umroh bareng Artis, dan lain sebagainya. Komodifikasi agama memang makin gila-gilaan di Indonesia. Walaupun begitu, tetaplah hati-hati terhadap penipuan dan lidah orang Arab, seperti diingatkan oleh kata Dja Endar Moeda dalam artikelnya Perdjalanan ke Tanah-Tjoetji (Bintang Hindia, 1903)
SuryadiLeiden, Belanda. (Sumber foto: KITLV Leiden).
Singgalang, Minggu, 15 April 2012
sumber:niadilova.blogdetik.com
0 Response to "Minang Saisuak #85 - Jemaah Haji dari Alahan Panjang"
Post a Comment