Minang Saisuak #123 - Kantor Baru De Javasche Bank di Padang

Jika Anda jalan-jalan sore mencari angin di Jembatan Sitti Nurbaya di kawasan Muara Padang, Anda dapat melihat gedung yang direkam dalam foto hasil jepretan tahun 1931 ini. Gedung ini terletak di salah satu kakinya yang berseberangan dengan Gunung Padang, di Jalan Nipah. Gedung ini adalah salah satu bangunan tua peninggalan Belanda yang kini menjadi milik Bank Indonesia.


Seperti tertulis di dinding bagian atasnya, gedung ini adalah kantor baru De Javasche Bank di Padang. Kantornya yang lama, yang lebih sederhana, terletak dekat Pantai Padang .



Pembangunan gedung ini sudah direncanakan sejak 1912, tapi baru terlaksana sepuluh tahun kemudian. Kendala utamanya adalah karena sulitnya mendapatkan izin dari Pemerintah Kolonial karena kawasan Muara Padang pada waktu itu dialokasikan untuk bangunan-bangunan yang terkait dengan pengembangan pelabuhan laut Batang Arau. 



Pada 31 Maret 1921 pembangunan gedung ini dimulai yang dikerjakan oleh kontraktor Hulswitt-Fermont-Cuypers Architechten & Engineeren Beureau dari Batavia. Lihatlah model arsitekturnya yang sedikit mengambil gaya rumah pendopo Jawa. Mungkin itu dimaksudkan untuk menanamkan simbol Jawa sebab gedung ini memang milik De Javasche Bank (Bank Jawa) yang berpusat di Batavia. Pintu-pintunya dibuat lebar dan tinggi bergaya Eropa. Di depannya ada sebuah tugu kecil untuk mengenang Ir. W.H. de Greve, ahli pertambangan Belanda, yang mati hanyut di Sungai Kuantan tahun 1872 (lihat: ‘Minang Saisuak’, 5-6-2011). Ini karena areal dimana gedung ini dibangun termasuk kawasan Taman De Greve, dan salah satu dermaga di Pelabuhan Muara diberi nama De Grevekade, sebagai penghormatan kepada insinyur berbakat yang mati muda itu.


Pada 1925 pembangunan gedung ini selesai dan segera ditempati oleh De Javasche Bank. Pada saat itu Gubernur De Javashce Bank dijabat oleh Mr. L.J.A Trip (1924-1929). Lihatlah suasana di depan gedung ini: ada sebuah bendi yang mungkin sedang menunggu penumpang, customer bank ini. Di zaman itu naik bendi yang ditarik kudo balang tentu kurang lebih setara dengan naik sedan pintu balapik di zaman sekarang.


Pada 1 Juli 1953, menyusul kemerdekaan Indonesia, fungsi dan operasi De Javasche Bank di seluruh Indonesia diambil alih oleh Bank Indonesia (BI). BI menggunakan gedung ini untuk operasionalnya sampai 1977.


Inilah salah satu bangunan bersejarah yang masih tersisa di Padang sekarang. Sayang sekali, tugu De Greve di depannya sudah tidak ada lagi. Pada 1998 gedung ini ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya kota Padang. Gedung ini sudah direnovasi pada November 1999 - Agustus 2010. Mudah-mudahan Pemerintah Kota Padang dan instansi-instansi terkait berusaha menjaga kelestarian gedung ini dan selalu waspada terhadap orang-orang yang kecanduan menukar-nukar guling.


sumber: Suryadi - Leiden, Belanda. (Sumber foto: Tropenmuseum Amsterdam). | Singgalang, Minggu, 14 April 2013

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Minang Saisuak #123 - Kantor Baru De Javasche Bank di Padang"

Post a Comment