Minang Saisuak #107 - Pegawai De Javasche Bank Cabang Padang

Bekerja sebagai pegawai bank dianggap salah satu pekerjaan bergengsi, tidak saja di negeri ini, tapi juga di banyak negeri lain. Ini mungkin karena bank identik dengan uang, dan uang indentik dengan kemewahan. Di negeri ini pegawai bank juga harus cantik dan ganteng (walau kadang-kadang masih ada yang mahal senyum). Mungkin maksudnya untuk membuat customer betah dan senang.

Kali ini rubrik “Minang Saisuak” menurunkan satu foto klasik yang mengabadikan gaya pegawai bank di Padang awal abad ke-20. “Groepsportret van de medewerkers van het kantoor van de Javasche Bank in Padang” (Gambar bersama pegawai kantor De Javasche Bank di Padang), demikian judul foto berukuran 14×20,2 cm. ini. Tidak disebutkan siapa mat kodak foto ini. 

Seperti telah disebutkan dalam rubrik “Minang Saisuak” edisi 26 Desember 2010, tahun 1864 De Javasche Bank membuka kantor cabangnya di “kawasan bisnis” Muara Padang. Itulah kantor cabangnya yang pertama di luar pulau Jawa. Hadirnya kantor cabang De Javashce Bank di Padang menunjukkan pentingnya kota ini sebagai pintu utama perdagangan dan keuangan di Sumatra.

Gedung De Javasche Bank yang pertama di Padang terletak di Nipa[h]laan. Semula bangunan itu adalah gudang militer Belanda sebelum resmi digunakan oleh De Javasche Bank mulai 29 Agustus 1864. Direkturnya yang pertama bernama A.W. Verkouteren. Tanggal 31 Maret 1921 dimulai pembangunan gedung baru bank ini yang diarsiteki oleh Hulswitt-Fermont-Cuypers Architechten & Engineeren Beureau. Gedung baru itu mulai dipakai tahun 1925. Gedung itu masih ada sampai sekarang, yang terletak dekat salah satu kaki Jembatan Siti Nurbaya. Setelah Indonesia merdeka, pada 1 Juli 1953 fungsi dan operasi De Javasche Bank diambil alih oleh Bank Indonesia.

Tampaknya foto ini dibuat di pekarangan kantor De Javansche Bank di Jalan Nipah. Datering (tarikh) pembuatan foto ini diperkirakan antara 1915-1925. Yang duduk empat orang dalam foto ini tampaknya adalah para bos kantor De Javasche Bank cabang Padang: dua orang bule dan dua pribumi. Yang lainnya mungkin pegawai setingkat teller atau pengurus/pengantar surat-surat. Unik juga kelihatan gaya pakaian mereka: kombinasi pantalon dan baju putih kerah tutup dengan kopiah. Ada yang memakai celana pantalon putih dan ada yang pakai celana panjang berbahan batik. Yang tidak berkopiah tampaknya bukan pribumi Melayu/Minangkabau (barangkali keturunan Cina). Jadi, gaya pakaian pegawai bank pada waktu itu juga merepresentasikan kelompok etnis masing-masing.

Kalau sekarang para pegawai Bank Nagari atau BNI Cabang Padang memakai setelan baju seperti ini sekali seminggu, mungkin kita dapat “berwisata” lagi ke zaman lampau, ke zaman De Javasche Bank sedang jayanya dan ketika Siti Nurbaya dan Samsulbahri sedang tagurajai oleh panah asmara. 





sumber:http://niadilova.blogdetik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Minang Saisuak #107 - Pegawai De Javasche Bank Cabang Padang"

Post a Comment