Minang Saisuak #106 - Harimau Buruan di Supayang

Perburuan binatang liar di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman kolonial. Salah satu ‘”olah raga”™ para para pejabat kolonial di masa lampau adalah berburu binatang liar. Mereka pergi ke hutan di akhir pekar, diikuti oleh cecunguk-cecunguk pribumi mereka, untuk menembak banteng, harimau, gajah, rusa, dan binatang liar lainnya.

Peter Boomgaard dalam artikelnya “ÂœTijgerstekerijen en tijgers-buffelgevechten op Java, 1620-1906″, Indische Letteren 21,1 (2006): 45-55 menulis bahwa di Jawa dikenal sejenis hiburan sadis dengan membunuh binatang liar yang disebut “˜rampok macan”™, yaitu tradisi berburu harimau dan tradisi mengadu harimau dengan kerbau. Oleh sebab itu, tak heran jika sekarang harimau Jawa boleh dibilang sudah punah.

Foto Minang Saisuak kali ini menampilkan seekor harimau yang mati yang dikelilingi oleh banyak orang. Foto ini (21,5 x 28 cm.) dibuat di Supayang sekitar 1895. Mat kodaknya tidak dikenal. Daerah darek yang merupakan bagian dari punggung Bukit Barisan yang berhutan lebat memang banyak dihuni harimau. Tampaknya harimau ini tumbang setelah diburu oleh kelompok orang yang terekam dalam foto ini, sebab terlihat salah seorang di antaranya (berbaju putih di sebelah kanan) menyandang bedil.

Di Sumatra sebenarnya harimau cukup dilindungi dan ditakuti oleh penduduk lokal. Harimau sering “˜dihormati”™ karena dikaitkan dengan nenek moyang dan hal-hal yang bersifat magis, sebagaimana dicatat oleh L.C. Westenenk, bekas Asisten Residen Agam Tua, dalam bukunya Waar mens en tijgers buren zijn (Di mana manusia dan harimau bertetangga) (Den Haag: Leopold, 1927). Pandangan orang Sumatra tentang harimau itu dapat pula dikesan dalam novel Mochtar Lubis Harimau! Harimau! (Jakarta: Pustaka Jaya, 1975). Namun, banyak pula orang memburunya dengan berbagai macam alasan dan tujuan. Sebaiknya kelestarian “˜inyiak“™ kita ini dijaga, agar jangan punah pula seperti yang sudah terlanjur terjadi di Pulau Jawa.





sumber: http://niadilova.blogdetik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Minang Saisuak #106 - Harimau Buruan di Supayang"

Post a Comment