Pada zaman dulu atau penjajahan di Sumatera
Barat dan sekitarnya, orang2 di Sumatera Barat menyebut rumah makan
padang dengan nama rumah makan Ampera.
Dan disinilah sejarah dimulai, kenapa kalau beli nasi padang isinya lebih banyak dibungkus daripada makan ditempat...? Para Pengusaha RM Padang (pastinya orang minang asli) sadar bahwa saudara2nya juga layak untuk menikmati makanan enak, terlebih lagi makanan khas daerah mereka sendiri. Lebih jauh lagi mereka para pengusaha ini juga sadar, bahwa banyak dari saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar untuk para penjajah dan Saudagar kaya yang makan di RM mereka dan saudara mereka ini membutuhkan tenaga dan gizi yang cukup untuk tetap selalu sehat dan bekerja menafkahi keluarga mereka masing-masing.
Entah siapa yang mulai, disuatu waktu para pengusaha RM ini memberlakukan peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh lebih banyak dari pada makan ditempat. Biaya makan ditempat dibebankan kepada para penjajah dan para saudagar kaya dan para pribumi lain. Inilah yang dizaman modern disebut dengan SUBSIDI SILANG.
Kebijakan ini oleh para pengusaha RM disebut dengan AManat PEnderitan RAkyat (AMPERA). Inilah asal mulanya kenapa RM Padang di Sumatera Barat disana disebut dengan RM Ampera. Spirit ampera ini seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai detik ini bahkan sudah menyebar sampai diseluruh Indonesia.
Begitulah sejarahnya kenapa kita membeli nasi Padang dibungkus kuahnya banyak sampai tumpah-tumpah...
Dan disinilah sejarah dimulai, kenapa kalau beli nasi padang isinya lebih banyak dibungkus daripada makan ditempat...? Para Pengusaha RM Padang (pastinya orang minang asli) sadar bahwa saudara2nya juga layak untuk menikmati makanan enak, terlebih lagi makanan khas daerah mereka sendiri. Lebih jauh lagi mereka para pengusaha ini juga sadar, bahwa banyak dari saudara mereka bekerja sebagai buruh kasar untuk para penjajah dan Saudagar kaya yang makan di RM mereka dan saudara mereka ini membutuhkan tenaga dan gizi yang cukup untuk tetap selalu sehat dan bekerja menafkahi keluarga mereka masing-masing.
Entah siapa yang mulai, disuatu waktu para pengusaha RM ini memberlakukan peraturan baru. Jumlah nasi yang dibeli dengan dibungkus isinya akan jauh lebih banyak dari pada makan ditempat. Biaya makan ditempat dibebankan kepada para penjajah dan para saudagar kaya dan para pribumi lain. Inilah yang dizaman modern disebut dengan SUBSIDI SILANG.
Kebijakan ini oleh para pengusaha RM disebut dengan AManat PEnderitan RAkyat (AMPERA). Inilah asal mulanya kenapa RM Padang di Sumatera Barat disana disebut dengan RM Ampera. Spirit ampera ini seperti yang kita lihat, masih terbawa sampai detik ini bahkan sudah menyebar sampai diseluruh Indonesia.
Begitulah sejarahnya kenapa kita membeli nasi Padang dibungkus kuahnya banyak sampai tumpah-tumpah...
sumber:kaskus.co.id
0 Response to "Alasan Kenapa Harga Nasi Padang Kalau di Bungkus Isinya Lebih Banyak"
Post a Comment