Siswa SMA PGRI 2 Padang Ditemukan Tewas

Aparat polisi melakukan identifikasi jasad siswa yang tewas di semak banda bakal
Pampangan, Padek—Tin­dak kekerasan kian jamak ditemui di te­ngah masyarakat ak­hir-akhir ini. Seorang pelajar SMA PGRI 2 Padang, ditemukan tewas oleh warga di semak-semak tepi bandar ba­kali di Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubukbegalung, kemarin (18/10) pagi.


Saat ditemukan, leher kor­ban diikat dengan kawat. Kuat dugaan, pelajar yang diketahui bernama Oldi Saputra, 15, itu dibunuh. Oldi Saputra yang sehari-hari kos di Sa­rang­gagak RT 03 RW V, Anduring, adalah warga Seberangpiruko Barat, Kecamatan Ko­to­baru, Dharmasraya.       

Informasi yang di­him­pun Padang Ekspres, ke­ma­rin, jasad korban ditemukan sekitar pukul 07.00 di RT 01 RW 04, oleh salah seorang warga yang sedang jalan pagi membawa anjingnya.

Ketika melintasi tempat kejadian peristiwa (TKP), an­jing tersebut menarik tuannya ke semak-semak. Selidik pu­nya selidik, ternyata anjingnya men­cium bau mayat. Ia pun mem­beritahukan ketua LPM Pam­pangan yang kebetulan rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian. “Mendapat informasi itu, saya langsung menghu­bungi Polsek Lubukbegalung,” ungkap Ketua LPM Pampang­an, Ade Chaidir di Mapolsekta Lubeg, kepada Padang Eks­pres.

Anggota Polsekta Lubeg bersama anggota tim Identifi­kasi Polresta langsung menda­tangi TKP. Di tubuh korban, polisi menemukan dompet berisi kartu ujian mid semester. Itulah yang memudahkan polisi untuk mengenali iden­titas korban.

Berangkat dari situ, polisi langsung menghubungi pihak sekolah. Tak lama kemudian, Wakil Kepala SMA PGRI 2, Mardianti langsung menda­tangi lokasi dan membenarkan jasad tersebut adalah siswa­nya, yang duduk di kelas X (kelas I).

Polisi lalu mengevakuasi jenazah ke RSUP M Djamil Padang untuk diotopsi. Polisi menduga pelajar tersebut di­bu­nuh. “Kematian korban di­duga akibat kesengajaan. Se­perti ditemukannya luka di leher dijerat kawat. Tangan kor­ban diikat dengan kawat. Ka­mi masih menunggu keda­ta­ngan pihak keluarga dari Dharmas­raya,” kata Kapol­sek­ta Lubeg, Kompol Yuli Kur­nianto.

Sementara itu, Andrizal, 23, mamak korban, yang juga mahasiswa IAIN Imam Bonjol, tampak kaget begitu mendapat informasi keponakannya te­was mengenaskan. Anak kakaknya itu pergi meninggalkan rumah, Rabu (16/10), sekitar pukul 18.00. Korban pamit ke rumah te­mannya untuk belajar ke­lom­pok dengan motor berno­pol BA 2753 VE, warna hitam biru.

Andrizal mengungkapkan, Rabu (16/10), sekitar pukul 21.00, masih mengontak Oldi via ponsel agar menyuruhnya cepat pulang. “Saat itu dia bilang sedang di rumah teman­nya belajar dan akan pulang seki­tar pukul 23.00. Saat saya telepon sekitar pukul 23.00, handphonenya mati. Saya pikir habis baterai. Pagi sekitar pukul 08.30, datang polisi ke kos saya dan mengatakan Oldi meninggal,” sebut Andrizal.

Andrizal mengatakan, Oldi anak pertama dari dua bersau­dara. Orangtuanya tinggal di Jo­rong Lubuak, Seberang­piruko Barat, Kotobaru. “Saat ini (siang kemarin, red) kedua orangtua Oldi sedang dalam perjalanan ke Padang,” ucap­nya.

Wakil Kepala SMA PGRI 2, Mardianti mengatakan, Oldi, siswa yang baik dan penyan­tun. “Ia masih menyesuaikan diri dengan rekan lainnya, karena ia pindahan dari Dhar­masraya,” ungkap Mardianti.



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Siswa SMA PGRI 2 Padang Ditemukan Tewas"

Post a Comment