Saat ditemukan, leher korban diikat dengan kawat. Kuat dugaan, pelajar yang diketahui bernama Oldi Saputra, 15, itu dibunuh. Oldi Saputra yang sehari-hari kos di Saranggagak RT 03 RW V, Anduring, adalah warga Seberangpiruko Barat, Kecamatan Kotobaru, Dharmasraya.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, kemarin, jasad korban ditemukan sekitar pukul 07.00 di RT 01 RW 04, oleh salah seorang warga yang sedang jalan pagi membawa anjingnya.
Ketika melintasi tempat kejadian peristiwa (TKP), anjing tersebut menarik tuannya ke semak-semak. Selidik punya selidik, ternyata anjingnya mencium bau mayat. Ia pun memberitahukan ketua LPM Pampangan yang kebetulan rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian. “Mendapat informasi itu, saya langsung menghubungi Polsek Lubukbegalung,” ungkap Ketua LPM Pampangan, Ade Chaidir di Mapolsekta Lubeg, kepada Padang Ekspres.
Anggota Polsekta Lubeg bersama anggota tim Identifikasi Polresta langsung mendatangi TKP. Di tubuh korban, polisi menemukan dompet berisi kartu ujian mid semester. Itulah yang memudahkan polisi untuk mengenali identitas korban.
Berangkat dari situ, polisi langsung menghubungi pihak sekolah. Tak lama kemudian, Wakil Kepala SMA PGRI 2, Mardianti langsung mendatangi lokasi dan membenarkan jasad tersebut adalah siswanya, yang duduk di kelas X (kelas I).
Polisi lalu mengevakuasi jenazah ke RSUP M Djamil Padang untuk diotopsi. Polisi menduga pelajar tersebut dibunuh. “Kematian korban diduga akibat kesengajaan. Seperti ditemukannya luka di leher dijerat kawat. Tangan korban diikat dengan kawat. Kami masih menunggu kedatangan pihak keluarga dari Dharmasraya,” kata Kapolsekta Lubeg, Kompol Yuli Kurnianto.
Sementara itu, Andrizal, 23, mamak korban, yang juga mahasiswa IAIN Imam Bonjol, tampak kaget begitu mendapat informasi keponakannya tewas mengenaskan. Anak kakaknya itu pergi meninggalkan rumah, Rabu (16/10), sekitar pukul 18.00. Korban pamit ke rumah temannya untuk belajar kelompok dengan motor bernopol BA 2753 VE, warna hitam biru.
Andrizal mengungkapkan, Rabu (16/10), sekitar pukul 21.00, masih mengontak Oldi via ponsel agar menyuruhnya cepat pulang. “Saat itu dia bilang sedang di rumah temannya belajar dan akan pulang sekitar pukul 23.00. Saat saya telepon sekitar pukul 23.00, handphonenya mati. Saya pikir habis baterai. Pagi sekitar pukul 08.30, datang polisi ke kos saya dan mengatakan Oldi meninggal,” sebut Andrizal.
Andrizal mengatakan, Oldi anak pertama dari dua bersaudara. Orangtuanya tinggal di Jorong Lubuak, Seberangpiruko Barat, Kotobaru. “Saat ini (siang kemarin, red) kedua orangtua Oldi sedang dalam perjalanan ke Padang,” ucapnya.
Wakil Kepala SMA PGRI 2, Mardianti mengatakan, Oldi, siswa yang baik dan penyantun. “Ia masih menyesuaikan diri dengan rekan lainnya, karena ia pindahan dari Dharmasraya,” ungkap Mardianti.
0 Response to "Siswa SMA PGRI 2 Padang Ditemukan Tewas"
Post a Comment