51. Bak caro tontoang diladang,
umpamo pahek ditokok juo barunyo makan, urang-urang ditanggah sawah
digoyang dulu baru manggariek.
Seseorang yang tidak
tahu kepada tugas dan kewajibannya sehingga selalu menunggu perintah
dari atasan, tidak mempunyai inisiatif dalam kehidupan.
52. Bak sibisu barasian, takana lai takatokan indak.
Seseorang yang tidak
sanggup menyebut dan mengemukakan kebenaran, karena mempunyai
keragu-raguan dalam pengetahuan yang dimiliki.
53. Bak baruak dipataruahkan, bak cando kakuang dipapikekkan.
Seseorang hidup berputus asa, selalu menunggu uluran tangan orang lain, tidak mau berusaha dan banyak duduk bermenung.
54. Bak manjamua ateh jarami, jariah abieh jaso tak ado.
Pekerjaan yang dikerjakan tanpa perhitungan, sehingga menjadi rugi dan sia sia.
55. Bak balaki tukang ameh, mananti laki pai maling.
Menunggu suatu yang sulit untuk dicapai, karena kurang tepatnya perhitungan dan harapan yang tak kunjung tercapai.
56. Baulemu kapalang aja, bakapandaian sabatang rokok.
Seseorang yang tidak lengkap pengetahuan dalam mengerjakan sesuatu, atau kurang pengetahuannya.
57. Bunyi kecek marandang kacang, bunyi muluik mambaka buluah.
Seseorang yang besar bicara tetapi tidak ada memberi hasil.
58. Baguno lidah tak batulang, kato gadang timbangan kurang.
Pembicaraan yang dikeluarkan secra angkuh dan sombong, tidak memikirkan orang lain akan tersinggung.
59. Bak bunyi aguang tatunkuik, samangaik layua kalinduangan.
Seseorang yang tidak bisa bicara karena banyak takut dan ragu dalam pendirian.
60. Bak itiak tanggah galanggang, cando kabau takajuik diaguang.
Seseorang yang sangat tercegang dan takjub dengan sesuatu, sehingga tidak sadarkan diri sebagai seorang manusia.
61. Bungkuak saruweh tak takadang, sangik hiduang tagang kaluan.
Seseorang yang tidak mau menerima nasehat dan pendapat orang lain, walaupun dia dipihak yang tidak benar sekalipun.
62. Bumi sampik alam tak sunyi, dio manjadi upeh racun.
Biasanya orang yang disebut dalam no.61 diatas menyusah dan menjadi batu penarung.
63. Bak umpamo gatah caia, bak cando pimpiang dilereng, iko elok etan katuju.
Sifat seorang laki-laki atau perempuan yang tidak mempunyai pendirian dan ketetapan hati dalam segala hal.
64. Basikelah anggan kanai, basisuruak jikok kanai, tasindoroang nyato kanai.
Sifat yang harus dihindarkan, seorang yang tidak mau bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
65. Budi nan tidak katinjauan, paham nan tidak kamaliangan.
Seseorang yang tidak mau kelihatan budi, dan selalu hati-hati dalam berbuat bertindak dalam pergaulan.
66. Bak basanggai diabu dingin, bak batanak ditungku duo.
Suatu pekerjaan yang sia-sia dan kurang mempunyai perhitungan.
67. Bak taratik rang sembahyang, masuak sarato tahu, kalua sarato takuik.
Seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan penuh ketelitian dan menguasai segala persoalannya.
68. Bak galagak gulai kincuang, bak honjak galanggang tingga.
Seseorang yang berlagak pandai dalam sesuatu, tetapi yang sebenarnya kosong belaka.
69. Bak ayam lapeh malam, bak kambiang diparancahkan.
Seorang yang kehilangan pedoman hidup serta pegangan, berputus asa dalam sesuatu.
70. Bak balam talampau jinak, gilo maangguak tabuang aia, gilo mancotok kili kili.
Seseorang yang mudah dipuji sehingga kalau telah dipuji bisa terbuka segala rahasia.
71. Bagai kabau jalang kareh hiduang, parunnyuik pambulang tali, tak tantu dima kandangnyo.
Seseorang yang keras kepala tak mau menerima nasehat orang lain, sedangkan dia sendiri tak memahami tentang sesuatu.
72. Bak umpamo badak jantan, kuliek surieh jangek lah luko, namun lenggok baitu juo.
Seorang yang tidak tahu diri, sudah tua disangka muda, ingin kembali cara yang muda.
73. Bak ma eto kain saruang, bak etong kasiak dipantai.
Suatu persoalan yang tidak berujung berpangkal dan tidak ada keputusannya dalam masyarakat.
74. Barundiang siang caliak-caliak, mangecek malam agak-agak.
Berbicaralah dengan penuh hati-hati dan jangan menyinggung orang lain.
75. Bak manungkuih tulang didaun taleh, bak manyuruakan durian masak.
Suatu perbuatan jahat walaupun bagaimana dia pandai menyembunyikannya, lambat laun akan diketahui orang lain juga.
0 Response to "Pepatah - Petitih Minangkabau 3"
Post a Comment