Duduk bersanding di pelaminan tentu
jadi idaman banyak gadis. Itulah hari-hari yang dinanti-nanti dalam
hidup seorang wanita. Kemeriahan pesta perkawinan di Minangkabau dengan
elok digambarkan oleh sebuah lagu Minang standar yang berjudul ‘Malam Bainai’. ‘Malam-malam baeko yo Mamak / Malam-malam bainai, yo Sayang / Anak daro, yo Mamak / Jo marapulai’, demikian penggalan lirik lagu tersebut yang dipopulerkan oleh ‘Cik Uniang’ Elly Kasim.
Pesta perkawinan adalah momen yang
paling primordial dalam kehidupan bangsa Indonesia. Artinya, hampir
setiap orang, dari taraf sosial ekonomi apa saja, kalau sudah urusan
menikah dan menyelenggarakan pesta perkawinan, langsung tampak latar
belakang etnisnya, karena mereka cenderung merayakannya dengan cara adat
etnis masing-masing, baik yang tinggal di kota (wilayah urban) apalagi
yang tinggal di pedesaan (wilayah rural).
Rubrik ‘Minang Saisuak’ kali ini menurunkan sebuah foto (9×12 cm.) yang menggambarkan seorang pengantin wanita (anak daro) yang sedang diapit oleh bapak dan mandeh-nya. Mungkin ini momen saat si anak daro akan berangkat manjalang ke rumah marapulai (pengantin pria) yang tentu saja akan diiringi oleh ipa-bisa, andan-pasumandan dan urang nagari. Dari model sunting di kepalanya dapat diduga pengantin wanita ini berasal dari darek. Lihat juga galang gadang dan segala perhiasan emas dan perak yang menggantung di dada pengantin ini. Ibunya memakai pakaian standar wanita Minang zaman saisuak.
Dan penampilan ayahnya, yang memegang tongkat datuak dan keris tersisip
di pinggang, menunjukan bahwa dia juga cukup disegani dalam nagari. Di latar belakang kelihatan bagian dinding rumah gadang mereka yang berukir bamego-mego. Tidak tiketahui kapan persisnya foto ini dibuat dan oleh siapa. Tapi sangat mungkin foto ini berasal dari paroh pertama abad ke-20.
Perhelatan tradisional di Minangkabau masih tetap dilestarikan, dengan segala variasi antar satu dan lain nagari, walau beberapa bagian dari prosesi perkawinan itu juga telah berubah karena zaman yang beredar dan musim yang terus berganti.
Sumber:
0 Response to "Minang Saisuak #97 - Anak Daro dan Ibu-Bapaknya dari Solok"
Post a Comment