Bunker Jepang saya temui di kaki bukit Gunung Padang, dalam
perjalanan mendaki bukit untuk melihat Makam Siti Nurbaya. Untuk sampai
ke lokasi, kami melintasi Jembatan Siti Nurbaya yang melintang di atas
Batang Arau, belok ke kiri di ujung pertigaan, dan menyusur pinggiran Batang Arau mengarah ke Barat.
Tidak
lama kemudian terdapat sebuah area terbuka dimana jalan yang kami lalui
melingkari area itu dan mengarah kembali ke jalan semula. Kami berhenti
di pinggir area terbuka yang dekat dengan perumahan penduduk. Tidak ada
papan petunjuk di sana, dan seorang penduduk memberitahu kami untuk
mengambil jalan ke kanan.
Dua diantara sekian bunker peninggalan Jepang yang berada di kaki Gunung Padang
Tidak ada penjelasan tentang riwayat yang berkenaan dengan pembuatan dan
penggunaan bunker-bunker Jepang ini. Mudah-mudahan dinas terkait
tergerak membuatnya, sukur-sukur dibuat dari batu sehingga lebih awet.
Berjalan beberapa langkah lagi, kami menjumpai Bunker Jepang lainnya
dengan sebuah meriam laras panjang yang moncongnya sampai berada di luar
kubah.
Bunker peninggalan Jepang ini terlihat tidak dijaga
kebersihannya dengan baik, dan digunakan untuk menumpuk barang tak
terpakai. Entah siapa yang seharusnya secara rutin memeriksa langsung ke
lapangan untuk memastikan dilakukannya perawatan tempat-tempat
bersejarah seperti ini.
Ada baiknya pejabat terkait melakukan
pemeriksaan sedikitnya setahun sekali, eselon di bawahnya sekali dalam
empat atau enam bulan, dan eselon di bawahnya lagi sebulan sekali.
Dudukan meriam yang ditanam pada lantai beton bunker Jepang. Moncong
meriam tampaknya bisa digeser secara horizontal dan vertikal untuk
mendapatkan sudut dan arah tembak yang dikendaki.
Bunker Jepang dan meriam yang berada di dalamnya. Semoga saja bunker
peninggalan Jepang ini cukup untuk menjadi bukti sejarah saja, dan tidak
akan pernah digunakan kembali di masa mendatang.
Pandangan dari moncong meriam di bunker Jepang ini tidak lagi bebas ke
arah muara Batang Arau, terganggu dengan adanya bangunan di sebelah kiri
dan pohon-pohonan di bagian depannya.
Berjalan lebih jauh lagi, saya menjumpai sebuah bunker Jepang lainnya.
Bunker peninggalan Jepang ini kosong dengan kondisi yang cukup baik.
Bunker-bunker peninggalan Jepang di kaki Gunung Padang ini masih bisa
dikembangkan lagi untuk menjadi wisata sejarah yang menarik di Kota
Padang. Dengan demikian, pengunjung yang tidak mampu secara fisik atau
tidak ingin mendaki sampai ke puncak bukit Gunung Padang, masih bisa
menikmati wisata sejarah dan pemandangan yang indah di kaki bukitnya.
Sumber:
0 Response to "Bunker Jepang di Gunung Padang"
Post a Comment