Minang Saisuak #142 - Perempuan Minang Penggalas

Perempuan Minangkabau sering digambarkan sebagai orang yang mandiri, yang tidak terlalu bergantung pada kaum laki-laki (suami). Konon hal ini disebabkan oleh sistem matrilineal yang mereka anut.

Ada ungkapan lama yang sedikit banyak merefleksikan kemandirian kaum perempuan Minangkabau itu. Begini bunyi ungkapan itu: Indak surang ang sajo nan badeta’ (bukan kamu seorang saja [laki-laki] yang berdestar) yang menurut M. Thaib gl. St. Pamoentjak dalam kamusnya (1935:53) biasa dikatakan oleh seorang perempoean kepada soeminja djika berbantah, artinja djika saja bertjerai dengan kamoe, dapat saja mentjari soeami lain’.

Kemandirian kaum perempuan Minang memang tampak pada laku mereka sehari-hari. Banyak dari mereka yang menjadi penggalas kecil-kecilan di pasar-pasar (mingguan). Banyak pula yang pergi merantau, khususnya sejak tahun 1960-an.

Rubrik Minang Saisuak’ kali ini menurunkan kodak lama yang merekam sekelompok perempuan Minangkabau yang tangguh itu. Foto yang dibuat sekitar 1911 ini berjudul Vrouwen uit Batipoeah, gereed met koopwaren naar de markt te Padang Pandjang te gaan’. (Wanita-wanita dari Batipuah siap dengan bahan jualannya hendak pergi ke pasar Padang Panjang).

Terlihat wanita-wanita bagak tersebut dengan bahan dagangannya masing-masing. Barangkali isi bakul dan sumpit mereka adalah ubi, kentang, kol, atau cabe yang dipetik dari ladang mereka di nagari Batipuah yang subur makmur itu.

Semangat mandiri kaum perempuan Minangkabau yang terekam dalam foto ini masih dapat dikesan sampai sekarang. Pergilah Anda ke pasar-pasar di Sumatra Barat, maka Anda akan menemukan mereka. 

Foto ini mungkin dapat menyentil kaum laki-laki Minangkabau yang suka badomino atau bakoa di lepau-lepau dari pagi sampai malam. Mereka tak lebih dari reinkarnasi lelaki Minangkabau abad lampau yang mengepit ayam sabungan dari hilir mudik lebuh nan panjang. 


sumber : Suryadi Leiden, Belanda. (Sumber foto: http://www.weekbladbuiten.net/OZfoto2Dasplist.asp?start=7241) | Singgalang, 20 Oktober 2013

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Minang Saisuak #142 - Perempuan Minang Penggalas"

Post a Comment