RUMAH DINAS RESIDEN SUMATRA BARAT adalah salah satu bangunan peninggalan Belanda yang masih bertahan di Padang sampai sekarang. Bentuk bangunan itu yang sejak zaman kemerdekaan difungsikan sebagai rumah dinas Gubernur Sumatra Barat juga tidak banyak berubah. Empat pilar utama di depan praktis tetap sama bentuk dan jumlahnya sejak bangunan ini didirikan di awal 1800-an. Modelnya memakai gaya rumah tradisional di Padang, atau rantau pesisir barat Minangkabau pada umumnya, yang konstruksi atapnya berbentuk ‘tungkuih nasi’. Ini merefleksikan pendekatan kultural Belanda dalam membuat bangunan fisik di Hindia Belanda zaman lampau.
Sekarang letak bangunan ini berada di jalan utama di Padang, yaitu Jalan Jendral Sudirman, berseberangan dengan Kantor Gubernur Sumatra Barat. Lapangan luas di sekitar bangunan ini juga masih dapat dipertahankan sampai sekarang. Jika tidak dialihfungsikan menjadi rumah dinas Gubernur Sumatra Barat, pastilah tanah lapang di sekitar bangunan ini sudah ‘ditumbuhi’ oleh bangunan ruko dan mall yang saling bagadincik.
Rubrik Minang Saisuak minggu ini menyuguhi pembaca Singgalang sebuah foto klasik rumah dinas Gubernur Sumatra Barat. Foto ini dibuat tahun 1916 saat Gubernur Jendral Hindia Belanda J.P. Graaf van Limburg Stirum mengunjungi Sumatra’s Westkust.
Dalam dokumen-dokumen klasik Belanda bangunan ini disebut “woning van de Resident van Sumatra’s Westkust”. Data visual tertua mengenai bangunan ini berupa sebuah lukisan litograf berukuran 14 x 23 cm. bertarikh 1888 yang dibuat oleh A. W. Sijthoff Jonkheer Josias Cornelis Rappard dan sekarang tesimpan di KITLV Leiden. Masih di lembaga yang sama terdapat pula satu foto bangunan ini dalam bentuk kartu pos (tipe: prentbriefkaart) berukuran 8 x 12.7 cm. yang dibuat tahun 1910. Sekarang giliran Irwan Prayitno, Gubernur Sumatra Barat terpilih, mendiami rumah ini. Selamat menikmati kenyamanannya, Pak Irwan, tapi jangan lupa amanah rakyat.
sumber
sumber