Buku Freek Colombijn, Paco-paco Kota Padang
(2006) menginformasikan kepada kita perkembangan fisik kota ini di masa
lampau. Padang adalah sebuah kota bandar yang memiliki geliat ekonomi
kuat sejak akhir abad ke-19. Oleh sebab itu banyak pedagang non-pribumi
membuka usaha perdangangan mereka di Padang, tidak terkecuali para
bisnismen dari Eropa. Mereka yang bermental baja merantau ke Hindia
Belanda untuk mengadu untung dan mencari kehidupan yang lebih baik,
meskipun tidak semuanya berhasil.
Salah seorang pengusaha kelas kakap
Eropa yang pernah malang melintang di Padang adalah Tuan Van den Berg.
Dari namanya, sudah jelas bahwa ia adalah orang Belanda. Orang Padang
dulu menyebut pedagang ini Tuan Berok, karena lidah orang Minang susah
melafalkan kata Berg, nama famili pedagang besar ini. Nama itu sampai
kini abadi dalam nama sebuah kelurahan/kampung di Padang: yaitu Kampung
Berok.
Tuan Berok memiliki perusahaan
dagang yang nama lengkapnya adalah Jacobson Van den Berg & Co. NV.
Perusahaan impor-ekspor ini bergerak di bidang perdagangan hasil bumi
dan juga barang-barang industri, termasuk produk PT. Portland Cement (yang kemudian berubah nama menjadi PT. Semen Padang). Foto
ini merekam para karyawan pribumi yang bekerja di kantor Perusahaan
Jacobson Van den Berg & Co. Foto berukuran 13,5 x 18 cm. ini dibuat
tahun 1955, dan semula dimiliki oleh RB. Triezenberg di Leidschendam,
Belanda, sebelum diserahkan ke KITLV Leiden tahun 1999.
Jika pembaca Singgalang
jalan-jalan ke Kelurahan Berok, ingatlah bahwa nama kelurahan itu
berasal dari nama Tuan van den Berg, pemilik tanah luas dan pedagang
besar yang dulu membangun rumah dan kantor perusahaannya di situ.
Suryadi Leiden, Belanda. (Sumber foto: KITLV Leiden).
sumber:http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/952
0 Response to "Minang Saisuak #92 - Pegawai Kantor Dagang Tuan Berok"
Post a Comment